Sabtu, 25 April 2015

SEMINAR NASIONAL “SAVE OUR EARTH”
 
Poltekkes Kemenkes Bengkulu Rabu tanggal 22 April 2015 kembali mengadakan seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Kesling beserta Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Propinsi Bengkulu.
Latar belakang diselenggarakannya seminar disampaikan oleh Ginanjar S sebagai ketua panitia, berawal dari Semua kerusakan alam akhir-akhir ini banyak terjadi di wilayah Indonesia seperti, tanah longsor, banjir, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Langsung atau tidak langsung hal tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia. Oleh karena itu dengan adanya kegiatan seminar ini, diharapkan peserta bisa berbuat walaupun kecil tetapi besar manfaatnya bagi lingkungan dan bumi kita. Tema Seminar Nasional “Save Our Earth” dalam rangka Hari Bumi Sedunia adalah bagaimana upaya yang dilakukan walaupun sekecil mungkin tetapi sangat bermanfaat bagi bumi dan lingkungan.
Kegiatan seminar di hadiri oleh narasumber dari bagian pemasaran BPJS Cabang Bengkulu, Bapak Anugrah Maha Putra sebagai pembicara 1, Bambang Suwerda,MSi sebagai pendiri dan penggagas Bank Sampah Indonesia sebagai pembicara 2 serta Dik Doang yang kita kenal sebagai aktivis lingkungan sekaligus artis pemerhati lingkungan sebagai pembicara ke tiga dalam sambutannya, Ketua HAKLI Provinsi Bengkulu yang disampaikan oleh Ibu Lisyenti Bahar,.SKM,.MPPM, untuk mensikapi beberapa masalah yang muncul, berbagai upaya perlu dilakukan agar bumi kita tercinta bisa diselamatkan, kita mulai dari lingkungan terkecil yaitu setiap individu, keluarga dan para profesional (anggota HAKLI dan mahasiswa Kesling), paktisi dan masyarakat secara umum melalui beberapa upaya pemahaman dan penyadaran termasuk diantaranya seminar ini. Disampaikan juga di kesemapatan yang sama oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Bapak Amin Kurnia,. SKM,.MM bahwa Kerusakan alam yang secara sadar ataupun tidak, dilakukan manusia membuat keadaan planet yang kita huni semakin memburuk. lapisan ozon semakin menipis, udara semakin kotor, cuaca ekstrim, abrasi, dan bencana alam kerap terjadi. bila tidak segera diselamatkan, bisa-bisa bumi akan mengalami kerusakan besar dan mengancam keselamatan makhluk hidup di dalamnya. oleh karena itu wajiblah setiap orang melakukan suatu tindakan sederhana namun bermanfaat luar biasa untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan. salah satu tindakan nyata yang bisa dilakukan adalah penyuluhan kesehatan lingkungan bila penyuluhan kesehatan lingkungan untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan dilakukan secara berkelanjutan, bukan tidak mungkin lingkungan yang tidak sehat bisa menjadi sehat. siapapun pasti mendambakan lingkungan yang bersih, asri, dengan sarana sanitasi yang memadai.
Selain itu, dalam era globalisasi, tuntutan mutu pelayanan kesehatan lingkungan tidak dapat dielakkan lagi. peraturan perundang-undangan sudah mulai diarahkan kepada kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas. sanitarian/ahli kesehatan lingkungan yang tergabung dalam wadah organisasi profesi hakli harus mampu meningkatkan profesionalisme sehingga dapat bersaing dengan profesi sanitarian/ahli kesehatan lingkungan dari negara lain. sanitarian/ahli kesehatan lingkungan adalah tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air, udara, tanah, makanan dan vector penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja, industri, transportasi dan matra. Diakhir sambutan Kepala Dinkes Propinsi Bengkulu membuka secara resmi seminar nasional yang bekerjasama dengan HAKLI Propinsi Bengkulu.
Pada kesempatan selanjutnya disampaikan oleh Pembicara kedua Bapak Bambang Suwerda,.SST,.M.Si, yang merupakan Pendiri dan penggagas Bank Sampah Indonesia juga Direktur Bank Sampah Indonesia dan sekaligus sebagai Dosen Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Beliau memberikan materi yang menjelaskan tentang permasalahan sampah yang menyebabkan lingkungan dan bumi kita tidak lestari lagi, yaitu antara lain :
  1. jumlah sampah terus meningkat sementara kapasitas TPA terbatas, banyak warga yang membakar sampah, kebiasaan masyarakat menimbun sampah (tercampur), perilaku membuang sampah di sembarang tempat terus berjalan, sampah berpotensi sebagai sumber konflik di masyarakat, sampah selama ini belum menjadi media pendidikan yang optimal bagi anak-anak, sistem “kumpul-angkut-buang” terus berlangsung, dan selama ini belum mampu menyelesaikan masalah sampah.
  2. Pengelolaan sampah untuk menyelamatkan bumi kita dengan cara Bank Sampah yaitu sistem pengelolaan dengan cara memilah dan menabung sampah rumah tangga/perkantoran/sekolah dan sumber sampah lainnya
  3. Konsep dasar Bank Sampah adalah melakukan 5M yaitu Mengurangi sampah, Memilah sampah, Memanfaatkan sampah, Mendaurulang sampah, Menabung sampah
  4. Komponen Bank Sampah yaitu Penabung : Masyarakat penghasil sampah, Pengelola : Direktur, wakil direktur, teller, Pembeli sampah: rosok, pengepul
  5. Tahapan pengelolaan sampah dengan bank SAMPAH antara lain Melakukan koordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat (berkaitan dengan data sekunder), Mempersiapkan alat dan bahan/instrumen Bank Sampah, Melakukan sosialisasi, Membentuk tim pengelola Bank Sampah, Melakukan Pelatihan Bank Sampah, Melakukan pelayanan tabungan sampah, Melakukan pendampingan
  6. Instrumen Bank Sampah antara lain : Buku Rekening Tabungan Sampah, Slip Setoran, Timbangan, Label Tabungan Sampah, Buku Induk Tabungan Sampah
  7. Pengelola bank sampah harus Memahami konsep dasar bank sampah, Memahami komponen bank sampah, Memahami manfaat bank sampah, Meningkatkan product knowledge sampah, Meng up-date harga-harga sampah, Memperluas cakupan pelayanan bank sampah, Meningkatkan kemampuan public speakin, Melakukan self-motivation bahwa mengelola bank sampah adalah tugas mulia, Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mengelola bank sampah dan 3R, Menjalin komunikasi yang positif dengan semua pihak yang menangani sampah (Pemerintah, masyarakat, swasta, Membentuk network dengan bank sampah lainnya.
  8. Hal yang harus dilakukan pengelola bank sampah terhadap penabung sampah adalah Lakukukan sosialisasi secara terus menerus tentang memilah dan menabung sampah di bank sampah dan Memberikan penjelasan tentang manfaat bank sampah dari aspek pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan sosial
  9. Hal yang harus dilakukan pengelola Bank Sampah terhadap pengepul/pembeli sampah adalah Mendata jumlah pengepul, Menggali informasi tentang jenis dan harga sampah, Mengundang mereka dalam kegiatan RTD (Roundtable discuss) tentang pengelolaan sampah
  10. Peran Pemerintah dalam Pengelolaan Bank Sampah : Pengintegrasian antara bank sampah dengan penerapan EPR, Memperbanyak bank sampah, Pendampingan dan bantuan teknis, Pelatihan bank sampah dan 3R, Monitoring dan evaluasi bank sampah, Membantu pemasaran hasil kegiatan 3R, Mendata pembeli sampah/pengepul, Pemberian rewards system
  11. Peran masyarakat antara lain : Pemilahan sampah, Pengumpulan sampah, Penyerahan ke bank sampah, Memperbanyak bank sampah
  12. DALAM MENGELOLA SAMPAH SAATNYA MELAKUKAN 3J yaitu Jangan tunggu orang lain, mulai diri sendiri dulu ! Jangan langsung besar, mulai dari yang kecil dulu ! Jangan menunda waktu, mulai dari sekarang juga !
  13.  
    Terakhir Pembicara ke tiga, Dik Doank yang merupakan artis Pemerhati Lingkungan sekaligus Pendiri sekolah alam Kandank Jurang. Dik Doank memotivasi peserta untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan melihat dan mengkaji ciptaanNYA yaitu bumi beserta isinya sehingga kita dapat menjaga dan melestarikan bumi. “Jika kita mau membicarakan tentang selamatkan bumi kita, kita harus tahu bahwa setiap air hujan yang jatuh dari langit, itu merupakan kenikmatan dan rasa kasih sayang ALLAH SWT kepada kita semua oleh karena itu kita harus selalu bersyukur dengan cara menjaga nikmat yang diberikan. ”
    Memberikan cerita dan pengalaman mengenai pengelolaan dan kegiatan sekolah alam kandank jurang yang selalu memperhatikan kelestarian lingkungan. “pembangunan sarana dan prasarana kandank jurang selalu menggunakan konsep go green” dan upaya pengelolaan lingkungan dan bumi ini tidak bisa kita lakukan sendiri dan langsung berhasil, banyak kendala dan rintangan, oleh karena itu kita harus selalu ikhlas untuk berbuat dan selalu meminta ridho dari ibu kita.
      
      

0 komentar:

Posting Komentar